اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (ayat 1)
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (“(Yang) menciptakan manusia dari segumpal darah”)
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ( “Bacalah, dan tuhanmu itu adalah maha mulia” )
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (“Dia yang mengajarkan dengan kalam” )
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (“Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak tahu” )
Yup, itulah ayat2 Al-Quran yang pertama kali turun. Selama ini, aku tidak menanggapi serius hal ini. Benar, "Baca" sudah diingatkan jutaan kali oleh siapapun yang mengetahui maknanya, orang tua, guru ngaji, bahkan setiap kunjungan ke rumah nenek, salah satu yang sering dia bahas dan nasehati adalah ayat diatas, "Bacalah atas nama Tuhanmu".
Aku suka membaca, tapi mungkin, hal2 seperti bermain, komputer dan bermusik telah mengalihkan perhatianku. Belakangan ini, entah kenapa, aku ingin sekali membaca. Mungkin karna dibuka oleh salah satu buku yang sekarang menjadi buku favoritku, "The Celestine Prophecy". Dalam membaca buku tersebut, aku menemukan kembali rasa aneh namun menyenangkan yang hanya didapat waktu membaca. Sepertinya sudah lama aku tidak membaca, lama skali. xp
Aku sadar, dan ayat tsb lebih bermakna buatku. Pastilah membaca itu penting, karna saran pertama yang dianjurkan oleh Allah adalah membaca. Dunia terlalu luas untuk dijelajahi sendiri, bahkan mungkin umur kita tak akan cukup untuk mengunjungi dan mempelajari seisi bumi ini, hanya bumi, belum semesta pastinya. Alternatif yg kuno, namun tidak ada yang lebih efektif, adalah membaca. Googling? tetap membaca juga, toh??! xp
Mengutip ayat pertama diatas "Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan." Mengapa tidak hanya "Baca" saja? tetapi harus dibarengi dengan "menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan"? Jika ditelaah lebih jauh, Saran tersebut lengkap adanya. Dengan kita menyebut dan mengingat Tuhan, maka kita akan membaca dengan hati. Hati yang dapat membedakan mana tulisan yang baik, mana tulisan yang buruk, dan hati juga dapat memberi penjelasan tentang tulisan-tulisan yang harus ditelusuri lebih dalam, sehingga menjadi lebih bermakna untuk kita. Bagaimanapun juga, harus diakui, bahkan Allah pun mengetahui, semua tulisan belum tentu baik untuk setiap individu. Makanya, Dia menambahkan kalimat tersebut setelah sarannya untuk membaca.
Membaca adalah cara termudah dan termurah untuk memahami seluruh alam semesta. Bacalah degan nama Tuhanmu yang menciptakan. Bacalah dengan bijaksana.
Selamat membaca kawan!!!
Love,
nurieen