Friday, June 29, 2012

- Allah Telah Mengambil Kembali Orang Terbaiknya -

Semalam, salah satu wanita terbaikku, telah pergi.

Wa Nani, tanteku yang melankolis sempurna, diimbangi dengan phlegmatis yang kuat. Dia adalah wanita yang paling tabah dan sabar yang pernah aku kenal. Seumur hidupku, aku tidak pernah melihat dia marah.

Waktu kecil, dia senang sekali melihatku datang, karna dia ingin sekali punya anak perempuan. Aku selalu spesial untuknya. Spesial dari sepupu2ku yang lain. Ketika aku main dan nginap di rumahnya, dia sangat posesif. Aku dimandikan, dikasih makan bahkan tidur di kamarnya. Sementara sepupu yang lainnya tidur di kamar lain.

Tanteku yang sering aku tertawai oleh mamahku, karena dia sangat perfeksionis. Dia keras pada dirinya sendiri, tapi bertoleransi tinggi pada orang lain. Sebaliknya, baginya aku sangat lucu. Dia sering menertawaiku bagaimana caranya aku bertahan hanya mandi satu hari sekali, tidur lelap tanpa seprai, bahkan makan jajanan kotor di pinggir jalan dengan lahapnya.

Hidupnya sederhana, dan selalu memikirkan orang lain. Baginya, kebahagiaan orang lebih penting dari kemewahan. Nasehat semasa dia hidup, nasehat terakhir yang dia berikan padaku, ketika aku sangat depresi, "Kamu cantik, pintar, dan kuat. Semua orang sayang sama kamu. Jaga mamah, yah?"Aku akan selalu ingat itu.

Tadi pagi, untuk terakhir kali aku melihatnya. Ekspresi yang sangat ku kenal, tenang dan bahagia.  Aku menciumnya, membisikannya, "Aku akan jaga mamah."

Allah telah mengambil kembali orang terbaiknya.

Belakangan ini, perasaanku sangat tidak menentu, sedih sekali, sedih berkepanjangan, tanpa alasan yang jelas. Aku menyesal telah melampiaskannya kepada orang-orang terdekatku. Ini bukan aku.

Sampai sekarang, rasa sedih aneh itu masih ada. Tapi, mulai saat ini, aku berjanji, akan menumpahkan habis kesedihanku di tengah malam, di saat aku hanya seorang diri dengan Allah. Sehingga besok paginya, aku punya batrai yang cukup untuk memberikan energi positif kepada setiap orang.

Arti namaku adalah cahaya manusia, dan juga cahaya dari semua cahaya yang ada. Sudah saatnya kembali pada fitrahnya.

Selamat jalan Wa Nani, tanteku yang sangat baik. Doakanku di sini agar tetap sadar, agar menjadi orang yang baik sepertimu. Aku sayang Wa Nani.


Love,
nurieen





No comments: