Yup, sudah cukup lama ga nengok dan nulis di sini. Mumpung didukung dengan suasana senja sendu mau hujan, jadi teringat akan cerita miris seorang laki-laki dengan segala kegundahannya (caelaaah...), gw akan share cerita itu di sini.
Hmmm, mulai dari mana, yah? Aga lupa, hehehe... Dari cerita karakternya dulu deh.
Cowo ini, katakanlah namanya si Raihan (berasa cerita kriminal ga, sih? hahahaha)... Ok2, namanya dia Raihan, anak baik, polos dan hidupnya cenderung lempeng. Hidup buatnya adalah misteri yang harus tetap dijalani dengan bahagia dan membahagiakan orang lain. Hingga satu saat dia mengenal yang namanya cinta. (yup, kegundahan memang berasal dari cinta... :p). Dia akhirnya memutuskan pacaran, dengan segala pertimbangan yang ada, karena dia ini orangnya sangat logic, mungkin karna itu dia lempeng hidupnya. Singkat cerita, hubungannya itu sebenarnya cukup stabil, dibandingkan dengan hubungan pasangan lain, yah, tau lah, pasangan-pasangan yg suka berantem teriak-teriakan, putus nyambung, dsb. Masalah yang ada dan cukup mengganggu adalah ketidakyakinan dari masing-masing. Raihan punya kecenderungan susah percaya dengan orang lain, begitu pula pacarnya, Anastasia, yang sering disakiti dan dikecewakan. Komunikasi juga terkadang susah disatukan, karena masing-masing sensitif, mudah merasa terintimidasi dan tertantang, padahal belum tentu maksudnya begitu. Tapi, satu hal yang membuat mereka bertahan, mereka sangat menyayangi satu sama lain, cobaan demi cobaan dapat mereka lalui.
Hingga suatu saat, cobaan yang sangat besar datang pada mereka. Anastasia menemukan seseorang yang menurutnya adalah belahan jiwanya, seperti Santiago saat bertemu Fatimah dikisah Al-Chemistnya Paulo Coelho, true love through the eyes. Kira-kira begitulah. Tapi, Anastasia adalah orang baik, dia memendam perasaan tersebut, mengingat dia tidak mau menyakiti Raihan.
Sementara Raihan, yang mempunyai perasaan aneh, mulai bertingkah aneh pula. Tingkah Raihan sangat menyebalkan dan membuat Anastasia gerah, sampai akhirnya Anastasia kesal dan dia mulai nekat mengejar pria idamannya itu.
Anastasia, merasa hidupnya sangat indah. Dia dan pria idamannya itu sangat cocok, dia merasa akhirnya ada seseorang yang sangat mengerti dirinya. Mereka berdua seolah punya dunia sendiri, istilah-istilah yang hanya mereka ketahui, mereka sepertinya ditakdirkan untuk bersatu.
Sementara Raihan, perasaannya berganti dari aneh menjadi sedih berkepanjangan, sering mimpi buruk, susah tidur, apalagi setelah dia melihat Anastasia smsan dengan pria idamannya itu, yang diakuinya itu bukan apa-apa, serta sikap Anastasia yang menjadi mudah sekali marah kepadanya. Raihan hanya bisa diam dan menunggu, hatinya remuk dengan perlahan-lahan.
Anastasia sebenarnya juga cukup tersiksa, dia merasa bersalah karena telah menyakiti Raihan. Dia sangat dilema, dia ingin sekali bersama dengan pria idamannya itu, tetapi dia tidak mau meninggalkan Raihan, karena dia sangat menyayanginya.
Hingga akhirnya, mungkin karena waktu dan perhatian yang diberikan Anastasia kurang terhadap pria idamannya itu, maka pria itu perlahan mundur. Anastasia sedih dan hancur. Untuk kesekian kalinya dia ditinggalkan. Dia sayang dengan pria itu. Susah sekali dirinya untuk menerima kenyataan dan melanjutkan hidup.
Raihan, tidak tau kenapa Anastasia berubah drastis, dari yang bahagia dan suka marah-marah, menjadi sedih dan terpuruk. Anastasia menjadi sangat manja, minta terus ditemani dan dipeluk. Raihan, menjadi bertambah sedih, karena mengira bahwa gara-gara dia, maka pacarnya itu seterpuruk ini. Gara-gara dia tak mau mengikhlaskan, maka pacarnya menjadi semenderita ini. Raihan menjadi "mati", hatinya yang tadinya retak, menjadi pecah berkeping-keping. Dia berdoa semoga penderitaannya cepat berakhir, walaupun harus merelakan pacarnya pergi dengan orang lain, asalkan dia tau, bahwa keputusan itu akan membuat Anastasia kembali bahagia.
Keadaan mulai membaik, Anastasia mulai pulih, perasaannya mulai bahagia kembali, walaupun, di lubuk hatinya yg paling dalam, masih ada harapan kecil untuk bersama dengan pria idamannya itu. Tapi Anastasia sangat bersyukur, Raihan masih ada disampingnya.
Raihan, yang sudah rusak dan "mati", sangat bersyukur dengan kembalinya Anastasia. Tapi, dia sudah "mati", dia tidak bisa merasakan apa-apa lagi, atau kah memilih untuk tidak merasa lagi? karena dia takut, semua yang telah terjadi padanya, akan dia rasakan kembali. Yang dia tau, dia sangat menyayangi Anastasia dan nyaman di dekatnya. Dia hanya bisa berpura-pura bahagia, bercanda tawa, menjalani hidupnya lagi, meneruskan yang menurut dia tujuan hidupnya, membuat orang-orang sekitarnya bahagia.
Sementara, semua yang dia rasakan tetap kosong. Semuanya sudah terlanjur dia lepaskan.
Mungkinkah Raihan akan merasa kembali? Mungkinkah dia berani dan percaya untuk bisa merasa kembali?
Only God Knows.
Sekian cerita senja sore ini. Cerita tentang manusia yang sampai saat ini masih belum bisa ku mengerti, area abu-abu yang membuat Raihan diam saja, walaupun dia sangat tersakiti. Anastasia yang tau apa yang dia lakukan dapat membuat hancur orang yang sangat dia sayangi, tetapi tetap dia lakukan.
Well, sampai di sini dulu cerita-ceritanya, sudah waktunya pulang kantor... :p Good luck with your life, guys! ^_^
Love,
Nurieen